Malam itu tepatnya sehabis sholat magrib dalam sebuah ruangan student center (pusat kegiatan mahasiswa UIN Bandung) untuk yang kesekian kalinya, meskipun ini baru untuk yang kedua kalinya bagi saya (hehe) tampak mahluk mahluk yang berjiwa kepo akan pengetahuan dan haus akan nutrisi ilmu memadati ruangan yang berada di lantai 3 tersebut. Sayangnya, untuk bertahan di dalam ruangan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama yang kemudian karena sesaknya ruangan kita berpindah ke luar ruangan yang tentunya udaranya tidak se gerah sewaktu didalam ruangan.
Yups, hari itu adalah diskusi untuk kesekian kalinya yang diadakan oleh devisi litbang lpm suaka yang mana diskusi dimalam itu pengurus memilih untuk mengambil tema “manajemen isu”. Asik tapi rada asing dengan pengambilan tema kali ini,masalahnya sama memang anak komunikasi tapi, komunikasi saya lebih mengarah ke broadcase bukan jurnalis tapi beruntunglah saya mengikuti diskusi dimalam ini setidaknya saya jadi paham gimana sih mendapatkan angle isu yang kreatif.
Pemateri kali ini diambil dari mantan (munkin alumni lebih tepat yah) pimred lpm suaka tahun lalu, iqbal tawakal dengan kekalemannya dia menerangkan mulai dari cara penentuan angle hingga pematangan penulisan berita.
Disini iqbal memaparkan bahwa didalam menulis berita harus kita yakini harus kita terapkan dalam hati kita dua unsur berita yang amat penting, yakni menarik dan penting. Untuk menentukan angle yang menarik kita harus mencari suatu pernyataan yang benar-benar menjadi tanda tanya besar untuk menarik sang pembaca, sekalin itu dalam menentukan angle kita harus sedikit nakal (roker kali yah nakal hehe) dan menepatkan diri kita sebagai pembaca.
Hmm,diskusi malam itu memang tidak sericuh diskusi kemarin yang mengambil materi menikah, gak tau memang sudah pada mengerti atau ricuhnya kemaren memang sudah kebelet pengen nikah. Yang jelas hanya beberapa glintir orang saja yang berantusias bertanya, aku yang duduk disamping teh ade dan bertepat di depan teh dedes mendapat jawilan halus dari teh dedes sambil berbisik “ hei nanya atuh kamu udah ngerti?” haha akupun cuman menyodorkan senyuman yang paling asam ke teh dedes, dalam hatiku pun menyerbu ‘ayoo nanya ‘ tapi dalam pikitan ada tanda tanya heh mau nanya apa? Hehe...
Pada akhirnya diskusi itu memang harus diakhiri, kan kasihan juga yang pemateri nunggu pertanyaan tapi audiens udah kebingungan mau nanya apa. Intinya mah diskusi malem itu saya simpulkan bahwa pengambilan angle yang menarik sangat berpengaruh dalam penulisan berita.
Yakin ajalah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dengan hati bahagia tidak akan sia-sia. Seperti diskusi malam itu, saya bahagia karena saya mendapat materi baru yang mungkin kemaren belum aku pahami tapi sekarang insyaAllah sudah saya pahami. Jangan lupa bahagia :)
0 komentar:
Posting Komentar